.

Babad Banten

Babad Banten yang akan saya ceritakan adalah versi dongeng, dongeng para orang tua yang turun temurun diceritakan kepada anak cucunya, bukan versi ilmiah yang banyak anda dapatkan di toko - toko Gramedia atau semacamnya.

Banten adalah daerah yang terletak di ujung barat pulau Jawa, Kerajaan Banten yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Padjajaran yang kemudian diambil alih oleh Kesultanan Cirebon.

Prabu Siliwangi Memiliki beberapa putra dan putri diantaranya adalah Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang keduanya adalah putra dan putri kesayangan sang Prabu, Raden Kian santang terkenal dengan Kesaktiannya yang luar biasa, di dunia persilatan nama Raden Kian Santang sudah tak asing lagi sehingga seluruh Pulau Jawa bahkan Nusantara saat itu sangat mengenal siapa Raden Kian Santang tak ada yang sanggup mengalahkannya bahkan Raden Kian Santang sendiri tak pernah melihat darahnya sendiri.

Raden Kian Santang Putra Prabu Siliwangi terkejut ketika didalam mimpinya ada serang Kakek berjubah yang mengatakan bahwa ada seorang manusia yang sanggup mengalahkannya dan kakek tersebut tersenyum.

Mimpi itu terjadi beberapa kali hingga Raden Kian Santang bertanya - tanya siapa orang itu, dalam mimpi selanjutanya sang kakek menunjuk ke arah lautan dan berkata orang itu di sana …

Penasaran dengan mimpinya Raden Kian Santang meminta Ijin kepada ayahandanya Prabu Siliwangi untuk pergi menuju seberang lautan, dan menceritakan semuanya. Prabu Siliwangi walaupun berat mempersilahkan putranya pergi, namun Ratu Rarasantang adik perempuan Raden Kian Santang Ingin Ikut Kakaknya.

Walaupun di cegah namun Ratu Rarasantang tetap bersikeras ikut kakaknya, yang akhirnya mereka berdua pergi menyeberangi lautan yang sangat luas menuju suatu tempat yang ditunjuk orang tua di dalam mimpinya.

Hari demi hari, minggu berganti minggu dan genap 8 bulan perjalanan sampailah Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang kesebuah dataran yang asing, tanahnya begitu kering dan tandus, padang pasir yang sangat luas serta terik matahari yang sangat menyengat mereka melabuhkan perahu yang mereka tumpangi.

Tiba - tiba datanglah seorang Kakek yang begitu sangat dikenalnya. ya kakek yang pernah datang kedalam mimpinya. kakek itu tersenyum dan berkata Selamat datang anak muda …. Assalamu alaikum ..  Raden Kian Santang dan Ratu Rarasantang hanya saling berpandangan dan hanya berkata aku ingin bertemu dengan Ali, orang yang pernah kau katakan sanggup mengalahkanku.

Dengan tersenyum Kakek itu berkata ” anak muda… Kau bisa bertemu Ali jika sanggup mencabut tongkat ini… kakek itu menancapkan tongkat yang dipegangnya.

Kembali Raden Kian Santang dan Ratu Rarasantang berpandangan dan Raden Kian Santang Tertawa terbahak - bahak…  Hai Orang Tua… DI negeri kami adu kekuatan bukan seperti ini, tapi adu olah kanuragan dan kesaktian, Jika hanya mencabut Tongkat itu buat apa aku jauh - jauh kenegeri tandus seperti ini ???  kata Raden Kian Santang Mengejek.

Kakek itu kembali tersenyum, Anak muda … Jika kau sanggup mencabut tongkat itu kau bisa mengalahkan Ali, jika tidak kembalilah kau kenegerimu anak sombong …. kata orang tua itu lagi….

Akhirnya Raden Kian Santang mendekati tongkat itu dan berusaha mencabutnya… namun upayanya tak berhasil semakin dia mencoba semakin kuat tongkat itu menghujam.

Keringatnya bercucuran, Ratu rarasantang tampak khawatir dengan keadaan kakaknya tiba - tiba darah di tangan Raden Kian Santang menetes dan barulah dia menyadari bahwa orang tua yang dihadapannya bukan orang sembarangan.

Lututnya bergetar dia merasa kalah Ratu Rara santang yang terus memperhatikan kakaknya segera membantunya namun tongkat itu tetap tak bergeming, akhirnya mereka mengaku kalah.

Hai Orang tua … Aku mengaku kalah dan aku tak mungkin sanggup melawan ali, melawan dirimu pun aku tak bisa tapi ijinkan aku bertemu dengannya dan berguru kepadanya.

Kakek itu kembali tersenyum… anak muda, Jika Kau ingin bertemu Ali maka akulah Ali, tiba - tiba mereka berdua bersujud kepada orang tua itu namun tangan orang tua itu dengan cepat mencegah keduanya bersujud. Jangan Bersujud kepadaku anak muda… Bersujudlah kepada Zat yang menciptakanmu yaitu Allah …

Akhirnya mereka berdua mengikuti orang tua itu yang ternyata ALi bin Abu Tholib ke Baitullah dan masuk ke Agama Yang diridhoi Allah yaitu Islam.

Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang mempelajari Islam dengan sungguh - sungguh, dalam perjalanannya Raden Kian Santang kembali ke pulau Jawa dan menyebarkan Islam di daerah Garut hingga meninggalnya sedangkan Ratu Rarasantang di persunting oleh salah satu pangeran dari ranah arab yang bernama Syarif Husen, perkawinan antara Ratu Rara santang dan Syarif Husen menghasilkan dua putra yaitu Syarif Nurullah dan Syarif Hidayatullah, Syarif Nurullah menjadi penguasa Makkah saat itu sedangkan Syarif Hidayatullah pergi ke Jawa untuk bertemu dengan ayah dan kakeknya.

Syarif Hidayatullah pamit untuk pergi ke jawa dan ingin menyebarkan Islam ke sana, pergilah Syarif Hidayatullah mengarungi samudera nan luas seperti halnya dulu ibu dan pamannya.

Setibanya di tanah jawa syarif hidayatullah tidak kesulitan berjumpa dengan ayah dan kakeknya, namun Syarif Hidayatullah prihatin karena hingga saat itu kakeknya masih belum masuk kedalam agama Islam dan tetap bersikukuh dengan agamanya yaitu agama Sunda wiwitan walaupun berbagai upaya terus dilakukan dan dia hanya berdoa semoga kakeknya suatu saat diberi hidayah Oleh ALlah SWT.

Melihat keuletan cucunya dalam menyebarkan Agama Islam, Prabu Siliwangi memberikan tempat kepada cucunya sebuah hutan yang kemudian bernama Cirebon. dan disinilah pusat Penyebaran Islam dimulai. Murid - muridnya kian bertambah dan Islam sangat cepat menyebar.

Dalam penyebarannya Syarif Hidayatullah mengembara ke ujung barat pulau Jawa, daearah kulon tempat pendekar - pendekar banyak tersebar, di pandeglang ada Pangeran Pulosari dan pangeran Aseupan juga terdapat Raja Banten yang terkenal sangat sakti bahkan Raden Kian santangpun segan kepadanya yaitu Prabu Pucuk Umun, Raja Banten yang memiliki ilmu Lurus bumi yang sangat sempurna, juga pukulan braja musti yang bisa menghancurkan gunung bahkan menggetarkan bumi.

Rupanya Syarif Hidayatullah telah mengetahui kesaktian Prabu Pucuk umun yang menguasai daerah itu, untuk langsung mengajak Prabu Pucuk Umun masuk ke dalam Agama Islam sangat tidak mungkin, sebab Syarif Hidayatullah tahu Prabu Pucuk umun mudah sekali murka dan ini sangat berbahaya.

Dengan bersusah payah Syarif Hidayatullah menemui Pangeran Pulosari dan juga Pangeran Aseupan, yang merupakan sepupu dari Prabu Pucuk Umun, rupanya Pangena Pulosari dan Pangeran Aseupan sangat tertarik dengan ajaran agama yang di bawa oleh cucu raja pajajaran itu, dan atas hidayah Allah keduanya masuk Islam.

masuknya kedua pangeran itu kedalam agama yang di bawa syarif Hidayatullah terdengar juga oleh Prabu Pucuk Umun, dan hal ini membuatnya murka, tiba - tiba langit menjadi gelap, halilintar bergelegar bersahutan, Pangeran Aseupan dan Pangeran Pulosari memahami bahwa Kakak sepupunya telah mengetahui masuknya mereka kepada Agama Syarif Hidayatullah… , keduanya segera bersembunyi dan berlindung menuju Syarif Hidayatullah.

Dengan ilmu lurus buminya Prabu Pucuk umun memburu kedua pangeran yang menurutnya berkhianat, dan terjadilah perkelahian yang sangat dahsyat, Pangeran Pulosari dan Pangeran Aseupan berusaha mengelak serangan - serangan yang dilakukan kakak sepupunya namun kesaktian luar biasa yang dimiliki Prabu Pucuk Umun membuat mereka lari ke arah selatan di sanalah Syarif Hidayatullah menunggu mereka dan dengan luka yang diderita mereka berlindung di belakang Syarif Hidyatullah.

Prabu Pucuk Umun berteriak ” Hai cucu Siliwangi… Jangan kau ganggu tanahku dengan agamamu, jangan kau usik ketenangan rakyatku, enyahlah kau dari sini sebelum kau menyesal dan dosa kepada kakekmu … “

Dengan tersenyum Syarif Hidayatullah menjawab ” Aku diperintahkan oleh Allah untuk menyebarkan agama ini, karena agama ini bukan hanya untuk satu orang tapi untuk semua orang di dunia ini.. Agama yang akan menyelamatkanmu dari Siksa neraka yang teramat pedih .. “

“Aku tidak menyukai basa basimu anak lancang ” teriak Prabu Pucuk Umun dan dari arah depan tiba - tiba angin berhembus sangat kencang, tampak syarif Hidayatullah mundur beberapa langkah, sedangkan Pangeran Pulosari dan pangeran aseupan memasang kuda - kuda untuk menggempur serangan Prabu pucuk umun.

Pertarungan itu begitu dahsyatnya hingga prabu siliwangi dan Raden Kian Santangpun bersemedi memberikan energi kepada syarif Hidayatullah.

Prabu Pucuk Umun merasakan panas yang teramat sangat, dia mengetahui bahwa serangannya telah berbalik arah kepadanya, dengan menggunakan Ilmu lurus bumi prabu pucuk umun melarikan diri, namun dengan sigap Pangeran Aseupan dan Pangeran Pulosari mengejarnya juga menggunakan ilmu yang sama terjadilah kejar - kejaran antara ketiganya dan di puncak Gunung Karang Prabu Pucuk Umun tertangkap, atas restu Prabu Siliwangi , Prabu Pucuk Umun tidak dibunuh tapi di masukan ke kerangkeng di bawah kawah Gunung Krakatau

Prabu Pucuk Umun memiliki putri yang cantik dan juga memiliki kesaktian yang tidak kalah dengan ayahnya, bahkan lebih dari 1000 Jin di bawah pengaruhnya, dia bernama Ratu Kawunganten, Putri Prabu Pucuk Umun yang kemudian di peristri oleh Syarif Hidayatullah, Ratu kawungantenpun masuk Islam dan berganti nama menjadi Siti badariah.

Tidak berapa lama Siti Badariah atau Ratu Kawunganten pun hamil, namun dia mengidam hal yang tidak wajar menurut pemikiran Syarif Hidayatullah, dia menginginkan daging manusia. sontak syarif hidayatullah Kaget dan marah, dan dia berkata ” isteriku.. kau telah masuk kedalam agama Allah, keinginanmu itu terlarang … ” bentaknya.

Namun isterinya tetap menginginkan daging manusia, dan Syarif Hidayatullah tak bisa berbuat banyak, beliau sangat marah dan meninggalkan isterinya dalam keadaan hamil dan kembali ke Cirebon.

Sepeninggal Syarif Hidayatullah, SIti Badariah atau Ratu kawunganten kembali ke agama leluhurnya yaitu Agama SUnda Wiwitan, agama yang sudah menjadi darah dan dagingnya.

Ratu kawunganten atau Siti Badariahpun melahirkan seorang putra, dan di beri nama Pangeran Sabakingking, seorang Pangeran yang suatu saat mendirikan Kesultanan Banten

Pangeran Sabakingking beranjak dewasa dia menjadi pemuda yang gagah,  pemuda yang keras, berani dan memiliki kesaktian yang luar biasa, ilmu - ilmu kesaktian ibunya mengalir ke tubuhnya, lebih dari 1000 Jin takluk atas perintahnya, pangeran Sabakingking tak pernah merasa takut kepada siapapun hampir semua pendekar di tanah Banten pernah merasakan pukulannya.

Suatu Hari Pemuda Sabakingking dipanggil ibunya, walaupun bagaimana anaknya harus mengetahui siapa ayahnya, Sabakingking pun menghadap ” ada apa ibu memanggilku adakah hal penting yang akan ibu katakan ” tanya sabakingking

Anakku.. kau sudah dewasa sudah saatnya kau mengetahui siapa ayahmu …

Bukankah ayahku telah mati bu…  seperti yang pernah ibu ceritakan

Tidak anakku.. ayahmu masih hidup… Beliau berada di Cirebon dan merupakan Sultan di sana… Jika kau kesana berikan tasbih ini kepadanya.. tasbih inilah yang dulu menjadi mahar perkawinan ibu dengan ayahmu.

Sabakingking termenung, lalu kenapa ayah meninggalkan ibu ?? tanya sabakingking lagi … Ibumu yang bersalah nak… ibu tak ingin masuk ke dalam agamanya…

Akhirnya Sabikingking faham dan bermaksud menemui ayahnya….

Pergilah sabakingking menuju utara melewati hutan dan sungai, bukit bahkan gunung di tempat yang dituju sabankingking langsung menuju kesultanan Cirebon.

Di Kesultanan Cirebon Sabakingking melihat sebuah perbedaan yang mendasar terdengar suara adzan, serta Alunan Aquran yang asing baginya namun begitu menyejukan hatinya. tak berapa lama bertemulah Sabakingking dengan seorang Tua berjanggut panjang dengan mengenakan sorban, orang tua itu tampak berwibawa dan memiliki sorot mata yang tajam.

Anak muda .. ada keperluan apa kau ke sini ?? tanya orang tua itu yang tak lain adalah Syarif Hidyayatullah.

Aku ingin bertemu dengan syarif hidayatullah dan menyerahkan tasbih ini dari ibuku.

Tasbih itu di terima orang tua itu .. dan matanya menerawang…

Apakah kau anak Kawunganten … tanya orang tua itu lagi…

Benar.. Aku Sabakingking Putra Kawunganten

Akulah syarif hidayatullah yang kau cari anak muda..  namun aku tidak begitu saja mengakui kau sebagai anakku..  sebab ada syarat yang harus kau laksanakan…

Apa itu ?? tanya sabakingking lagi…

Buatlah sebuah bangunan masjid lengkap dengan menaranya di Banten tapi ingat hanya 1 malam saja.. jika sampai muncul matahari dan perkerjaanmu belum selesai.. jangan harap aku akan mengakui kau sebagai anakku…  ” ucap syarif hidayatullah..

Baiklah aku akan melaksanakan perintahmu ” jawab sabakingking

Jika sudah selesai kumandangkan adzan yang kau dengar di menaranya…  jangan lupa hanya 1 malam saja.. ucap syarif hidayatullah sambil berlalu meninggalkan sabakingking …

Setelah mendengar perintah ayahnya, Sabakingking bergegas meninggalkan Cirebon untuk kembali ke Banten, hatinya bergemuruh membangun mesjid dan menaranya hanya satu malam bukanlah perkara mudah, otak nya berputar apakah aku sanggup hatinya bertanya - tanya …

Setelah sampai di Banten diceritakanlah semua yang dialami selama di Cirebon kepada ibunya, ibunya mafhum dan bersedia membantu anaknya. dipanggilah lebih dari 1000 jin sakti untuk membantu Sabakingking tepat matahari terbenam mereka mulai membangun pondasi Masjid di pesisir banten semua bekerja berbagai ilmu dan tenaga di kerahkan lebihd ari 1000 Jin dikerahkan mendekati matahari terbit menara baru selesai..  Sabakingking menaiki menara dan mengumandangkan Adzan seperti apa yang di dengar di Kesultanan Cirebon … dengan tenaga dalam yang nyaris sempurna terdengarlah alunan Adzan yang menggema hingga ke seluruh alam.

Allahu akbar … Allahu Akbar…

Allahu Akbar … Allahu Akbar…

Asyhaduala ila ha illallah..

Asyhaduala ila ha illallah..

Asyhadu anna muhammadarasulullah

Asyhadu anna muhammadarasulullah

Hayya Ala sholah

Hayya ala sholah

Hayya alal falah

hayya alal falah

Allahu akbar .. Allahu akbar

Lailahailallah..

Mendengar Suara adzan yang memiliki kekuatan yang luar biasa membuat Syarif Hidayatullah keluar keraton dan memperhatikan arah suara itu tak salah lagi itu adalah suara anakku .. batinnya…

Dengan ilmu sancang yang dimiliki, ilmu berlari cepat yang sulit diterima akal manusia, hanya dalam waktu beberapa menit tibalah Syarif Hidayatullah ke Mesjid yang dibangun anaknya tersebut dan melakukan sholat subuh di sana.

Sabakingking mengetahui datangnya seseorang yang masuk ke Mesjidnya, dia bergegas menuju ke dalam .. alangkah kagetnya sabakingking ternyata dihadapannya adalah Syarif Hidayatullah ayahnya..

duduklah anakku.. ucap syarif hidayatullah lembut…

Sabakingkingpun duduk bersila di hadapan ayahnya…

Anakku.. Kau telah membangun Mesjid ini dengan baik, Mesjid ini akan menjadi pusat penyebaran agama yang ku bawa dan kau adalah pemimpinnya..  ucapkanlah asyhadu ala ilaha ilallah.. waasyhadu anna muhamadarasulullah.. Sabakingking pun mengikuti  dua kalimah syahadat yang diucapkan ayahnya..

Kau telah masuk ke dalam agama yang benar anakku.. Islam yang menjadi rahamatan lil alamin.. agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam…

Mulai hari ini namamu adalah Hasanudin..  dan bangunlah Kesultanan di sini, syiarkan Islam kepada rakyatmu … aku bangga kepadamu anakku…

Hasanudin membangun keraton di sekitar masjid yang di bangunnya, tidak berapa lama berdirilah keraton lengkap dengan singgasananya, untuk membantu penyebaran Islam di Banten, Syarif Hidayatullah memerintahkan rakyatnya untuk ikut membangun Banten, berduyun - duyunlah rakyat cirebon menuju banten, mereka disambut rakyat banten dengan antusias, perbauran antara rakyat cirebon dan penduduk asli seperti halnya perpaduan antara muhajirin dan anshor jaman rosulullah SAW.

budaya dan bahasa yang hampir sama dengan cirebon merupakan bukti otentik yang terwariskan hingga saat ini.

Padjajaran setelah mangkatnya prabu SIliwangi pecah menjadi jadi dua kerajaan yaitu kerajaan pakuan dan kerajaan Galuh, kerajaan pakuan di berikan kepada cucunya ratu dewata yang merupakan putri raden surawisesa yang dikenal dengan pangeran walangsungsang salah satu putra Prabu siliwangi. keinginan kesultanan Cirebon untuk mengislamkan seluruh kerajaan padjajaran didukung penuh oleh Maulana Hasanudin, dibantu oleh putra mahkota yaitu Sultan Maulana Yusuf hasil pernikahannya dengan Ratu ayu kirana putri sultan trenggano. selain maulana yusuf , Maulana Hasanudin memiliki putri bernama Ratu pembayun yang menikah dengan Tubagus Angke putra Ki Mas Wisesa Adimarta dimana tubagus angke merupakan Panglima perang Banten yang nantinya memiliki putra bernama Jayakarta.

serangan terhadap pakuan padjajaran disiapkan secara rahasia, pertemuan - pertemuan para jawara terus di bina, konsolidasi pasukan terus diterapkan Maulana Hasanudin tahu betul jika penyerangan dilakukan secara terang - terangan kemungkinan berhasil sangatlah kecil sebab selain punggawa - punggawa kerajaan pakuan yang memiliki ilmu sangat tinggi juga mereka memiliki pengalaman bertempur puluhan kali, serangan ini terekam dalam pupuh kinanti yang berbunyi

” Waktu keberangkatan itu”

“terjadi Bulan muharam”

” Tepat pada awal bulan”

” Hari ahad tahun alif”

” Inilah tahun sakanya”

” Satu lima kosong satu “

penyerangan tersebut bisa di gagalkan oleh kuatnya pertahanan benteng Pakuan Padjajaran namun dua orang senopati pakuan padjajaran yaitu Tohaan Ratu Sangiang dan Tohaan Sarendet gugur dalam serangan mendadak yang dilakukan Pasukan Kerajaan Banten.

Kegagalan serangan pertama membuat Sultan Maulana Hasanudin berfikir keras, ilmu kesaktian para jawaranya tidak mampu menembus pertahanan mereka,  akhirnya maulana yusuf sang putra mahkota memimpin serangan kedua, serangan rahasia yang dibantu oleh penghianat kerajaan pakuan yaitu Ki Jonglo, Ki jonglo adalah Komandan Pengawal Banteng Pakuan.  dan istana pakuan dapat di taklukan seluruh penghuni Istana melarikan diri ke tengah hutan.

Palangka Sriman Sriwacana atau singgasana Pakuan pun di boyong ke surosowan sebagai akhir dari kerajaan pakuan padjajaran, seluruh rakyat banten merayakan kemenangannya Islam terus menyebar keseluruh penjuru memancarkan cahaya hingga ke seluruh alam.
Kemenangan atas kerajaan Pakuan membuat Banten semakin percaya diri untuk menaklukan kerajaan - kerajaan di sekitarnya, untuk diketahui pernikahan Hasanudin dengan Ratu Ayu Kirana adalah politik cirebon untuk bersatu dengan Kerajaan Demak untuk menaklukan Pakuan Padjajaran, namun upaya serangan yang dilakukan kedua kerajaan yang melibatkan ribuan pasukan itu tak mampu mengalahkan Banteng Pakuan Padjajaran yang terkenal kuat, Bahkan Majapahit harus melakukan perang bubat yang akhirnya menjadi penyesalan tiada berakhir hingga hancurnya kerajaan itu.

Maulana Yusuf yang berhasil menaklukan Pakuan Padjajaran kemudian mengislamkan seluruh punggawa kerajaan itu, sedangkan yang lain melarikan diri ke tengah Hutan yang kemudian menjadi cikal bakal adanya suku sunda rawayan yang terkenal dengan suku baduy di Desa Kanekes Kabupaten LebakBanten.

Maulana yusuf terus membangun Banten, syiar Islam terus di galakan, pesantren - pesantren di bangun, kemakmuran rakyat ditingkatkan, Banten menjadi kerajaan yang disegani di seluruh nusantara, armada perangnya menakutkan, dari ujung kerawang hingga Lampung adalah wilayah kekuasaannya, Banten menjadi ramai dikunjungi dan menjadi persinggahan utama pedagang - pedagang dari barat dan timur, utara dan selatan.

Pengelompokan - pengelompokan penduduk yang dilakukan keraton tampak dari nama - nama kampung yang ada di sekitar Banten, perkampungan untuk orang asing di sebut kampung Pekojan, sedangkan untuk perkampungan pedagang - pedagang china di beri nama Kampung Pecinan, untuk tukang gerabah, belanga, periuk dsb di beri nama Kampung Panjunan, untuk kampung tukang pandai besi di beri nama Kampung Kepandean, untuk tukang ukir kampung pangukiran, untuk tukang Gong kampung pagongan, untuk pembuat senjata Kampung Sukadiri, untuk para demang Kampung kademangan, untuk ahli fikih kampung kefakihan, dan untuk para ksatria, perwira, senopati dan prajurit adalah kampung Ksatrian semua nama kampung tersebut terekam hingga saat ini.

Dibidang pertanian Sultan Maulana Yusuf memerintahkan rakyatnya untuk membuka lahan - lahan baru untuk pesawahan hingga serang sekarang, nama serang bahasa cirebon berarti sawah. untuk memenuhi kebutuhan air untuk mengairi pesawahan yang luas tersebut, Sultan Maulana yusuf membangun Danau Buatan yang disebut Tasik kardi, Danau itu masih ada hingga sekarang. aliran air dari sungai Cibanten dilewatkan melalui terusan - terusan yang dibangun yang kemudian di alirkan ke pesawahan - pesawahan di sekitarnya. Untuk kebutuhan air bersih Sultan Maulana yusuf mengalirkan air dari danau Buatan Tasik kardi ke keraton dan kota kerajaan menggunakan pipa - pipa yang di buat dari terakota.

Sultan Maulana yusuf memiliki beberapa anak dari permaisuri Ratu Khadijah yaitu Ratu Winaon dan Pangeran Muhammad, sedangkan dari isteri - isteri lainnya Sultan Maulana Yusuf dikarunia anak antara lain pangeran upapati, Pangeran Dikara, Pangeran mandalika, Pangeran arya Ranamanggala, Pangeran mandura, Pengeran seminingrat, Ratu demang, Ratu macatanda, Ratu rangga, Ratu manis, Ratu wiyos, dan ratu belimbing.

Kesultanan Banten diserahkan kepada Pangeran Muhammad sebagai Sultan ke tiga Kerajaan Banten
Sultan Maulana Yusuf mangkat pada saat Sultan Muhammad masih berumur 9 tahun, karena anak tertua dari permaisuri adalah perempuan maka Sultan Muhammad di angkat menjadi Sultan banten bergelar Kanjeng Ratu Banten Surosowan. Ketika Maulana Muhammad Memimpin Banten, Kesultanan Banten menjadi kuat dan ramai.

Maulana Muhammad dikenal sebagai orang yang saleh, untuk kepentingan penyebaran Agama Islam beliau banyak mengarang kitab agama yang kemudian dibagikan kepada yang memerlukannya. untuk sarana ibadah beliau membangun banyak mesjid hingga ke pelosok Desa , beliau pun selalu menjadi Imam dan khatib setiap sholat Jumat dan hari raya, Masjid Agung pun diperindah.

Terjadilah peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi yaitu penyerangan ke Kerajaan Palembang yang diisukan Kerajaan Kafir. Jiwa muda Sultan tampak bersemangat untuk mengislamkan penduduk palembang dengan pasukan dan para jawara yang dimiliki Sultan Maulana Muhammad semakin yakin mampu menaklukannya.

Dipanggilah seluruh panglima kerajaan baik dari Banten, lampung, Pakuan, galuh, cirebon hingga demak semua merapat menuju istana Banten.

Para penasehat kerajaan kesultanan banten menyarankan agar Sultan tidak perlu menyerang Palembang karena kemakmuran rakyat banten harus menjadi kepentingan utama. Namun Sultan tak mengindahkan semua nasehat tersebut dan bersikeras bahwa palembang harus di Islamkan.

Pangeran Mas Putera dari Aria panggiri adalah pencetus serangan ke Palembang, dia berkeinginan menjadi Raja Palembang hasutan - hasutan terhadap Sultan berhasil membuat darah muda sultan mendidih. tiada ampun kerajaan Palembang harus di hancurkan.

Dengan 200 Kapal perang berangkatlah pasukan Banten menuju Palembang dibantu oleh kerajaan Lampung yang merupakan sekutu setia kerajaan Banten terlihat dari prasasti lampung yang tertulis

” Lamun Banten Di Hareup Lampung di Buri”

” Lamun Lampung di Buri Banten di Hareup “

Daerah - daerah kekuasaan Banten seperti lampung, seputih dan semangka diperintahkan untuk mengerahkan prajuritnya menyerang kerajaan Palembang melalui darat.

Pertempuran terjadi di sungai musi hingga berhari - hari puluhan hingga ratusan pasukan Kerajaan Palembang berjatuhan, kehebatan pasukan Banten tampak sulit dikalahkan, prajurit dan para Jawara Banten merengsek masuk ke Pintu gerbang kerajaan palembang, tampak Sultan Maulana Muhammad menghunus kujang ditangannya tak ada ketakutan di wajahnya. di dalam hatinya hanya bergemuruh Islam harus menyebar ke seluruh pelosok nusantara.

Serangan terhadap kerajaan palembang dari berbagai arah membuat pasukan Palembang terpukul mundur dan terdesak menuju istana, gerbang ditutup rapat pasukan Kesultanan banten yang dipimpin Sultan maulana Muhammad terus merangsek masuk tiba - tiba sebuah peluru yang ditembakan dari atas gerbang istana menembus dada Sultan, kujang yang digenggamnya bergetar tampak darah mengalir dari dadanya, panglima Banten yang bernama Tubagus Kuning yang berada di sampingnya berusaha melindungi Sultan , namun Tubagus kuning pun terjatuh, anak panah tepat menuju ulu hatinya serangan menjadi kacau, Pangeran mas segera melindungi dan membawa sultan ke tempat aman, aliran darah yang keluar ditutup dengan tenaga dalam yang dimiliki Pangeran mas memberikan energi kepada Sultan namun takdir berkata lain Sultan akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhirnya. semua pasukan berkabung tak terkecuali Pangeran mas yang mencetuskan serangan ini. pasukan diperintahkan mundur dan kembali ke Banten serangan itu gagal dan menyisakan kesedihan yang mendalam.

Di Banten iring - iringan pasukan di sambut dengan duka cita, rakyat banten bersedih dengan mangkatnya Sultan mereka yang masih teramat muda.

Untunglah Sultan memiliki anak yang masih berumur 5 bulan dari pernikahannya dengan Ratu Wanagiri putri jayanegara dia bernama Abul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir, anak inilah yang akhirnya menjadi Sultan Banten Ke 4 .

Dikarenakan Sultan Maulana Abul Mufakhir Mahmud Abdul kadir masih berusia 5 bulan maka roda pemerintahan diwalikan kepada mangkubumi yang merupakan mertua dari Sultan Maulana Muhammad atau ayah dari Ratu Wanagiri yaitu Jaya negara,  selain itu diangkat pula pengasuh Sultan kecil seorang tua yang sangat bijak yaitu Nyai Embun Rangkun, namun mangkubumi Jaya negara mangkat setelah 6 tahun menjalankan roda pemerintahan, diangkatlah adik dari Jaya negara yaitu kertanegara namun kertanegara di pecat karena kelakuannya dinilai tidak baik.  karena perpecahan dan iri hati para pangeran maka diputuskan untuk tidak mengangkat mangkubumi namun roda pemerintahan di jalankan oleh Ibunda Sultan yaitu ratu wanagiri.

Ratu Wanagiri menikah lagi dengan salah satu bangsawan kesultanan dan atas desakan Ratu diangkatlah suaminya menjadi mangkubumi kesultanan namun mangkubumi itu tidak memiliki wibawa sama sekali di mata seluruh pangeran dan rakyat Banten. semua kebijakannya tak dipatuhi peraturan yang dibuat tidak di indahkan.

Pangeran mandalika salah satu putra Sultan Maulana Yusuf sempat bersitegang dengan mangkubumi itu kejadiannya adalah ketika Pangeran menyita perahu Jung dari Johor malaka, mangkubumi memerintahkan untuk melepas perahu kerajaan malaka itu namun Pangeran Mandalika tidak mematuhinya.

Pangeran mandalika membentuk pasukan bersama pangeran lainnya sang pangeran melakukan konsolidasi jikalau ada penyerangan dari pihak kesultanan terhadap dirinya.

Rakyat Banten tampak terlihat simpatik dengan sepak terjang Pangeran mandalika dan terjadilah peperangan antara pasukan mangkubumi yang dibantu oleh Pangeran Jayakarta

Peperangan antara putra Tubagus Angke yaitu Pangeran Jayakarta dengan Pangeran mandalika yang memberontak terhadap Pemerintahan mangkubumi dimenangkan oleh Pangeran jayakarta namun kemenangan itu bukan membuat Banten menjadi aman tapi sebaliknya kerusuhan - kerusuhan kerap terjadi di Banten, serangan - serangan yang dilakukan secara gerilya oleh pasukan Pangeran Mandalika terus dilakukan puncaknya adalah dibunuhnya syahbandar dan sekertarisnya yang kemudian mangkubumi pun tewas ditangan perusuh peristiwa ini disebut dengan peristiwa pailir.

Ketegangan juga terjadi antara Kesultanan Cirebon dengan Kesultanan Banten hal ini akibat terjadi perselisihan antara pangeran, fitnah dan saling hasut membuat hubungan keduanya tegang, terjadilah perang saudara yang merugikan semua pihak serangan dilakukan oleh Kesultanan Cirebon namun serangan itu dapat di tumpas oleh kuatnya pasukan Kesultanan banten, walaupun Kesultanan Banten berhasil menghancurkan serangan Kesultanan Cirebon namun tidak sedikit kerugian yang diderita akibat peperangan itu, peristiwa ini disebut peristiwa pagarage atau pacerebonan.

Sultan Abu Mufakhir memiliki putra yaitu pangeran pekik, ratu dewi, Ratu mirah, Ratu ayu dan pangeran Banten, sayang pangeran pekik yang merupakan putra mahkota kesultanan harus menjadi korban dalam peristiwa pagarege, beliau tewas dalam penyerangan yang dilakukan Kesultanan Cirebon.

Pangeran Pekik dari pernikahannya dengan Ratu Marta Kusumah putri Pangeran jayakarta menghasilkan beberapa putra yaitu Ratu Kulon, Pangeran Surya, Pangeran Arya Kulon, Pangeran Lor dan pangeran raja. sedangkan dari perkawinan dengan Ratu Wetan Pangeran Pekik memiliki putra yaitu Pangeran Wetan, Pangeran Kidul, Ratu Inten, dan ratu tinumpuk. dan dari isterinya yang lain Pangeran memiliki putra yaitu Ratu Petenggak, Ratu Wijil, Ratu Pusmita, Pangeran Arya dipenagara, dan pangeran singandaru.

Banyak peristiwa pahit selama pemerintahan Sultan Abul Mufakhir, fitnah dan pemberontakan kerap terjadi yang mengakibatkan Sultan jatuh sakit dan meninggal. sepeninggal Sultan Abul Mufakhir terjadi ketegangan siapa yang berhak menggantikan Sultan, atas restu para kadhi serta penasehat kesultanan maka diangkatlan Pangeran Surya atau Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan ke 5 dari Kesultanan Banten.

oleh Jiddan

+ komentar + 34 komentar

4 Mei 2013 pukul 11.28

subhanallah

Terimakasih Roby Wijaya hakiki atas Komentarnya di Babad Banten
21 Mei 2013 pukul 17.36

Aww. Dalam cerita ini Rd. Kian Santang dan Rara Santang baru msk islam setelah bertemu Sayidina Ali di Mekah. Cerita lain mereka sudah islam dan didik keislamannya oleh ibunya sendiri Nyai Subang Larang (santrinya Seh Quro). Ini masuk akal karena ibunya seorang muslim didikan pesantren yang sudah tentu nikahnya dengan Prabu Siliwangi pun secara islam pula.

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
10 September 2013 pukul 04.11

‘Ήм̣̣̥̇̊мм̣̣̥̇̊ ‘♌⌣ .̮ ⌣♌Ήм̣̣̥̇̊мм̣̣̥̇...
Bner jga tuh kta siti@
Dan da stu lgi kejanggaln soal Ўªήğ menjdi suku bduy,.
Kok malh mau lana yusuf bknnya sultan hasan nudin Ўªήğ tmpur aym jgo dngn prbu pucum un

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
6 November 2013 pukul 22.23

Hmmm . . . .
ceritanya lumayan seru . . . .
hampir percis dengan dongeng
pake jin 1000 segala hahahah seru
tentang kebenaran hanya Allah yang tahu
o ya ada hikmah baiknya loh saya suka itu

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
Anonim
12 Februari 2014 pukul 12.20

Ma'af ratu kawunganten itu bukan siti Badariah. siti Badariah itu istri dari
sultan Maulana hasanudin dari bangsa jin. dan berputra Pangeran Arya
Dilla. itu tertuang di Syahadat Banten

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Babad Banten
Anonim
12 Februari 2014 pukul 12.30

Ratu kawunganten itu bukan anak pucuk umun, tapi anak Raden Kian
Santang. Hasil Perkawinan dengan Nhay Halimah Binti Syeh Quro.
anak2nya; Adipati Surajaya, Agus Jong, Ratu Aisyah, dan rt. Kawung
Anten.

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Babad Banten
Anonim
12 Februari 2014 pukul 12.36

suami dari ratu rara santang bukan syarif Husen, Syarif Abdullah Tobir.
Syarif Hidayatullah Ke Pulau Jawa tiada lain untuk membayar hutang
mahar perkawinan ayahnya kepada ratu rarasantang; yaitu mengislam
kan Jawa Barat.

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Babad Banten
Anonim
12 Februari 2014 pukul 13.47

Ma'af mas. kalo mau mempublikasikan sejarah Banten jangan hanya
lewat literatur.literatur itu awalnya buatan butan belanda. sehingga
banyak sejarah yang dipelesetkan. tapi survey lapangan,
tanya pada para sepuh Banten. agar cerita yang dipublikasikan tidak
menyesatkan pembaca. trims

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Babad Banten
14 April 2014 pukul 08.37

Perasaan ko banyak yg beda ya ... Sebagai putra Banten sy menemukan banyak cerita yg janggal ...

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
30 Juli 2015 pukul 12.41

Ceritane ngelantur kuen lur..aje di percaye

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
30 Juli 2015 pukul 15.29

CERITA IMAGINATIF PENUH DENGAN REKAYASA, GA NYAMBUNG, PARAH, INI NAMANYA PEMBODOHAN PUBLIK, MEMUTAR BALIKAN SEJARAH.
KALO INGIN TAHU SEJARAH ASLINYA SILAHKAN RUJUK KE KESEPUHAN CIREBON DAN BANTEN.

Terimakasih budidarmawan8 atas Komentarnya di Babad Banten
25 April 2016 pukul 20.53

waduh miiin bnyk slh nya niih ceritaa... aing urang banten miin dan sdikitnya tau sjrah nyaa...

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
21 Juni 2016 pukul 14.21

ceritanya asal-asalan

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
1 Agustus 2016 pukul 11.57

Cerita ya Tida masuk AkaL brooo, musrik tuh yg cerita kaya gtu

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
8 Agustus 2016 pukul 03.16

Betul kl ibu ratu siti badariyah ibu nya raden aryadillah istri maulana hasanudin yg ada di syahadat banten,..ashadu syahadat banten bumi kudup jagat muncar...dst

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
8 Agustus 2016 pukul 03.19

Nah ini baru org serang asli,bahasanya gitu Hahahahah

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
8 Agustus 2016 pukul 03.20

Nah ini baru org serang asli,bahasanya gitu Hahahahah

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
4 Oktober 2016 pukul 11.27

Lah paragraf pertama udah di jelaskan kalau ini cerita turun menurun. Kalau menjelaskan secara lisan tanpa adanya tulisan ya bakal berantakan. Sudah banyak penelitian dilakukan coba baca aja bukunya hussein jayadiningrat "Banten Suatu Ketika"

Terimakasih respathy budhy wibowo atas Komentarnya di Babad Banten
16 Oktober 2016 pukul 05.31

Ceritanya ga valid, ane liat di blog lain jg beda. Yg valid yg mana nih?

Terimakasih Imam atas Komentarnya di Babad Banten
16 Oktober 2016 pukul 05.31

Ceritanya ga valid, ane liat di blog lain jg beda. Yg valid yg mana nih?

Terimakasih Imam atas Komentarnya di Babad Banten
20 Januari 2017 pukul 12.01

Buat yang berada di perantauan Yang Butuh Modal Usaha Atau Punya Utang Banyak,Minat Lewat Pesugihan Tanpa Tumbal Di jamin Aman Dunia Akhirat (Halal) ,telpon saja Ki Soleh Pati.
(((PESUGIHAN PUTIH UANG NYATA DARI ALAM GAIB DAN NIKAH SIRIH WANITA CANTIK JIN MUSLIM)))
Pengajar: Ki Soleh Pati.
Hp. 085 289 336 667.
Pesantren al-hikmah
Besuki-situbondo-jawa timur.
Jika anda mau ritual dirumah tanpa datang kepesantren.
Syarat -syarat.
-beli kain putih dan semprot dengan parfum.maka jin wanita akan siap membawa uang milyaran atau ratusan juta.
—PESUGIHAN PUTIH DANA BAROKAH.AMAN DUNIA AKHIRAT TANPA TUMBAL.
Cukup anda menyembelih hewan kambing sbg sesajen putih.anda akan dibawakan uang melimpah sama jin muslim.
-NIKAH SIRIH SAMA WANITA MENAWAN SAMA JIN MUSLIM.
Dengan menikahi jin muslim anda akan dibantu mencari perantara uang cepat kilat dan jin ini bisa berubah wujud desuai yang diinginkan sang suami/bisa seperti artis idola.
(( Jika kambing dapat uang seratus juta dan jika sapi akan dapat 1-5 milyar lebih))
Buktikan dan kami yakin anda akan bisa dan akan dapat uang melimpah dalam satu malam .
Ini nyata dan terbukti.silahkan anda ritual malam ini dengan bimbingan jarak jauh via telpon di :
085 289 336 667.
Pengajar:Ki Soleh Pati.
Hp. 085 289 336 667
Desa silobanteng-besuki-situbondo-jawa timur.

Terimakasih Pak Dandi atas Komentarnya di Babad Banten
8 Juni 2017 pukul 12.50

baggus kin lamun enggo sinetron... kirim be ning mang punjhabi, ndah sekalian nguacak sejarah banten

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
15 Juni 2017 pukul 19.49

Lur maninge geh babadan banten mah ore oleh di cerita aken...
Soale bokan jadi fitnah doang...
Lamun pengen weruh kisahe gelati keluargane alm H.tb rafiudin asal kasunyatan lamun ore langsung keluarge kakange sing banten alm H.tb tohir
Wis konon be...

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
3 Juni 2018 pukul 03.42

Sekabeh he ore jelasss.. Wissss pada edan kabehhh.. Mun cerita assaalll baeee.. Is nuhun ore d azab gehh

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
3 September 2018 pukul 09.17

Hihihi....iya jd illuminati..menyimpangkanbkebenaran

Terimakasih tester atas Komentarnya di Babad Banten
10 Oktober 2018 pukul 23.10

Ratu Kawunganten adalah Putri Prabu Medanglayakusumah atau Pucuk Umum atau Prabu Surosowan bin Purbatisti atau Sri Baduga Maharaja Siliwangi Jayadewata. Ratu Kawunganten mendapat restu dari kakeknya untuk menikah dg saudara sepupunya Syarief Hidayatullah untuk menyambungkan tali silaturachim keluarga besar Prabu Raga Mulya Luhur Prabawa shg Generasi ke VII Pajajaran tdk terputus.

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
10 Oktober 2018 pukul 23.13

Walaupun Siliwangi mempunyai keyakinan jati Sunda...Beliau Tolerance dan Menerima Islam dengan damai dan tangan terbuka.

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
10 Oktober 2018 pukul 23.23

Putra beliau yg bungsu saudara kembar Ratu Surakerta adik Surawisesa bernama Pangeran Cakrabuana Walangsungsang yg sejak kecil diasuh oleh Ki Gendeng Tapa karena pada saat itu beliau belum berputra. Kemudian beberapa tahun kemudian lahirlah Rarasantang. Cakrabuana Walangsungsang lah yg sering menceritakan kehebatan H.Prabu Kiansantang-Siliwangi Buhun Islam. shg beliau mendapat gelar Keansantang sesuai nama leluhurnya. Salam. Rd Gagak Lumayung.

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
6 November 2018 pukul 21.18

Itu cuman dongeng,,, yg jauh dari asli xa,,,,, dongeng dengan sejarah beda,,,

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
19 Juli 2019 pukul 02.48

Ceritane dudu mengokonon Kang,ikumah ngawur geh. Lamun sampean kepengen weruh cerita sing sebenare teka bae neng kite ning Lebak Rangkasbitung. Engko karo kite diwaraken cerita sing sebenere. Wis konon bae kang.

Terimakasih White Boy atas Komentarnya di Babad Banten
9 September 2019 pukul 22.17

Semoga bermanfaat...

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
23 Oktober 2019 pukul 14.04

Salam persaudaraan Alhamdulillah kalau disini ada yg masih keturunan dari Sultan Maulana Hasanuddin Banten.....salam silaturahmi dari saya

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Babad Banten
25 Desember 2019 pukul 04.41

Aku ga percaya,ngibul tuh

Terimakasih Raden atas Komentarnya di Babad Banten
Anonim
21 September 2023 pukul 10.13

Kemungkinan Syekh Ali yang dijumpai oleh Raden Kian Santang bukan Ali bin Abi Thalib, tetapi Syekh Ali Nurul Alam (kakeknya Sunan Gunung Jati dari jalur ayahnya) yang makamnya di Banten. Dan Syekh Ali Nurul Alam ini yg kemungkinan besar adalah Umpu Belunguh, yang telah mengislamkan daerah Belalau di Lampung (Ratu Sekarmong). Wallahualam

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Babad Banten

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))